Jumat, 23 Maret 2018

Daftar Nomor Telepon Pemerintah Jepara

Bagi kawan-kawan di halaman facebook jeparanews yang meminta info dan alamat no telp pemerintahan jepara, kali ini kita dapat kiriman dari pembaca.

Berikut Daftar, alamat, dan nomor telepon SKPD di Pemerintah Kabupaten Jepara :

1. Sekretariat Daerah Alamat Jl. Kartini No. 1 Jepara, Telp: (0291) 591492
2. Sekretariat DPRD Jl. Pemuda No. 106 Jepara, Telp: (0291) 591103
3. Dinas Perhubungan Jl. Jendral Hugeng Imam Santoso No. 1, Telp: (0291) 591237
4. Dinas Pekerjaan Umum dan Peternakan Sumber Daya Mineral Jl. Kartini No. 27 Jepara, Telp: (0291) 591032
5. Dinas Pertanian dan Peternakan Jl. Mangunsakoro No. 3 Jepara , Telp:(0291) 594403
6. Dinas Kesehatan Jl. Kartini No. 44 Jepara, Telp: (0291) 593351
7. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jl. Ratu Kalinyamat Jepara, Telp: (0291) 591238
8. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jl. AR. Hakim No. 51 Jepara, Telp: (0291) 591219
9. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Jl. Ratu Kalinyamatan No. 7 Jepara, Telp: (0291) 591211
10. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jl. Kartini No. 5 Jepara, Telp: (0291) 591040
11. Dinas Kelautan dan Perikanan Jl. Sosrokartono No. 5 Jepara, Telp: (0291) 591340
12. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jl. Pesajen Demaan Jepara, Telp: (0291) 591221
13. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jl. Mangunsarkoro No. 37 Jepara, Telp: (0291) 595150
14. Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil, Menengah dan Pengelolaan Pasar Jl. Pemuda No. 37 Jepara, Telp: (0291) 598334
15. Dinas Pendapatan Daerah Jl. HOS Cokroaminoto Jepara, Telp: (0291) 591086
16. Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Kebersihan Jl. Sidiq harun Ujungbatu  Jepara, Telp: (0291) 593982
17. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jl. Patimura No. 4 Jepara , Telp:(0291) 592478
18. Inspektorat Jl. Kartini No. 1 Jepara (0291) 594175
19. Badan Kepegawaian Daerah Jl. Kartini No.1  Jepara, Telp: (0291) 591492 PABX 255
20. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Jl. Ratu Kalinyamat Jepara, Telp: (0291) 593813 / 591115
21. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Jl. Shima No. 1A Jepara, Telp: (0291) 591157
22. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jl. Kartini No. 1 Jepara, Telp: (0291) 593815
23. Badan Lingkungan Hidup Jl. Mangunsarkoro Jepara, Telp: (0291) 598039
24. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Jl. Kartini No. 1 Jepara, Telp: (0291) 595193
25. Kantor Perpustakaan Daerah Jl. HOS. Cokroaminoto No. 1 Jepara, Telp: (0291) 591227
26. Kantor Arsip Daerah Jl. Ratu Kalinyamat Jepara, Telp: (0291) 592039
27. Kantor Ketahanan Pangan Jl. Raya Ngabul Km. 8n Jepara, Telp: (0291) 593122
28. Kantor Penanaman Modal Jl. Kartini No. 5 Jepara, Telp: (0291) 591492
29. RSUD R.A. Kartini Jl. KH. Wahid Hasyim Jepara, Telp: (0291) 591175
30 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Jl. Kartini No. 1 Jepara, Telp: (0291) 591492

itulah Daftar Nomor Telepon Pemerintah Jepara yang dikirimkan oleh pembaca jeparanews, jika kamu ada revisi atau kamu punya tambahan bisa dikomentar yah, nanti kita akan update. makasih sebelumnya

PENTING!!!
Redaksi hanya memuat berita kiriman dari pembaca, selengkapnya baca Disclaimer
Artikel diatas belum sempurna, Jika anda adalah pemilik tempat, bisnis, usaha ingin menambahkan atau koreksi silahkan kirim ke Kirim Tulisan

Read More

Selasa, 20 Maret 2018

Berwisata Pendidikan ke Museum Kartini

MUSEUM Kartini merupakan peninggalan bersejarah RA Kartini yang terletak di sebelah utara alun-alun Kota Jepara. Museum yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jepara ini didirikan pada 30 Maret 1975, masa pemerintahan Bupati Soewarno Djojomardowo. Adapun peresmiannya dilakukan oleh Bupati Soedikto pada 21 April 1977.

Museum Kartini berdiri di atas tanah seluas 5.210 meter persegi dengan luas bangunan 890 meter persegi. Di dalamnya terdapat penyimpanan benda-benda peninggalan Kartini dan kakaknya, Sosrokartono serta benda-benda kuno dan hasil budaya temuan Kabupaten Jepara.

museum-kartini-jepara
gerbang masuk Museum kartini jepara

Museum ini terbagi menjadi empat ruangan: 1) ruangan yang berisi koleksi peninggalan Kartini, 2) ruangan untuk benda-benda peninggalan Sosrokar- tono, kakaknya, 3) ruang berisi koleksi benda-benda yang bernilai sejarah dan 4) ruangan yang berisi kerajinan Jepara: ukir-ukiran, keramik, anyaman bambu dan rotan serta alat transportasi pada zaman dahulu.

Museum Kartini yang berdiri kokoh di pusat kota, ternyata belum menarik minat masyarakat. Keengganan masyarakat berkunjung ditengarai pemerintah kabupaten (pemkab) minim menyosialisasi dan mempromosikannya.

Museum hanya dikunjungi oleh masyarakat saat banyak orang mengenang hari lahir Kartini dan hari libur saja. Pada hari dan bulan lain kondisinya sepi.

Wisata Pendidikan
Keberadaan museum ini semestinya dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata. Popularitas museum ini masih ketinggalan jauh jika dibandingkan dengan pamor Kepulauan Karimunjawa, Pantai kartini, Pantai Bandengan maupun Benteng Portugis.

Bisa jadi, meski sudah sering disosialisasikan namun hasilnya masih nihil. Barangkali sosialisasi tersebut belum memberikan stimulus bagi masyarakat yang akan berwisata dan menjadikan Museum Kartini sebagai tujuan utama. Karena itu, menyikapi hal ini perlu digagas Wisata Pendidikan.
wisata-museum-kartini-jepara
patung kartini di museum kartini jepara

Wisata pendidikan merupakan proses kegiatan belajar yang dilakukan didalam ruangan peninggalan sejarah. Misalnya belajar sejarah dari peninggalan Kartini dan kakaknya RM Panji Sosrokartono, mengamati tulang ikan raksasa Joko Tuwo (ditemukan April 1989) yang panjangnya sekitar 16 meter, tinggi 2 meter dan berumur 220 tahunan. Juga bisa belajar dari peninggalan bersejarah lain yang berkaitan dengan Kabupaten Jepara.

Dengan wisata pendidikan ini diharapkan kaum terdidik (Pelajar dan mahasiswa) di Jepara maupun masyarakat secara tertarik menyambangi. Wisata pendidikan merupakan paket wisata yang memang ditujukan bagi masyarakat terdidik dengan memberikan buku panduan disertai guide (pemandu) khusus yang menjelaskan keberadaan Museum Kartini.

Setelah menerima buku panduan dan pemaparan dari pemandu peserta wisata pendidikan bisa berdiskusi ataupun bertanya pada pemandu. Pada tahap ini nanti akan kita didapatkan temuan-temuan brilian kaum terpelajar baik berupa karya tulis (laporan hasil berwisata) dan karya ilmiah (analisis) sehingga karya-karya tersebut dapat dijadikan referensi akademik.

Bukan Sekadar Gagasan
Wisata pendidikan bukan hanya sekadar gagasan yang dibiarkan begitu saja. Akan tetapi dibutuhkan kerja sama semua pihak. Pemerintah kabupaten dalam hal ini perlu bekerja sama dengan peneliti sejarah untuk menerbitkan buku panduan mengenai Museum Kartini.

Selain itu pemkab juga memberikan akses kepada pelajar untuk mengunjungi wisata tersebut. Boleh dikata, jika selama ini materi pelajaran sejarah nasional hanya diterima di bangku sekolah, sudah saatnya mereka melakukan observasi langsung ke tempat bersejarah, sehingga pelajaran sejarah nasional tidak terkesan membosankan.

Mudahnya, pemerintah bekerja sama dengan lembaga pendidikan menyelenggarakan paket wisata pendidikan yang bertujuan menarik minat pelajar untuk lebih mencintai sejarah.

Selain itu pemerintah juga lebih getol melakukan promosi. Promosi bisa dilakukan khusus bagi masyarakat Jepara terlebih bagi masyarakat secara luas. Ini akan membuat Museum Kartini populer di hadapan khalayak.

Gagasan wisata pendidikan di Museum Kartini tentu diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah melulu yang dituntut memberikan fasilitas yang memadai akan tetapi masyarakat pun juga perlu sadar akan pentingnya menghargai warisan sejarah.

Dengan menghargainya secara tidak langsung akan belajar dari manuskrip masa silam yang tak lekang dimakan oleh waktu.

Kelak dengan memopulerkan Museum Kartini sebagai wisata pendidikan akan Jepara selain dikenal sebagai kota ukir juga dianggap menghargai warisan sejarah masa silam. (35)


Tulisan Oleh Syaiful Mustaqim (direktur Smart Institute Jepara, Jawa Tengah)
Pernah dimuat di Suara Merdeka, 02 April 2009

PENTING!!!
Redaksi hanya memuat berita kiriman dari pembaca, selengkapnya baca Disclaimer
Artikel diatas belum sempurna, Jika anda adalah pemilik tempat, bisnis, usaha ingin menambahkan atau koreksi silahkan kirim ke Kirim Tulisan

Read More

Wisata Waduk Punden Gemulung Jepara

Bagi anda yang hobi memancing, di desa Gemulung Kecamatan Pecangaan terdapat sebuah waduk punden.

Suasana yang tenang jauh dari keramaian menjadi nilai plus tempat ini selain tempatnya yang masih asri, bahkan untuk mencapai lokasi tersebut pengunjung harus melewati jalan perkampungan, namun ketika ada lomba memancing selalu diikuti oleh ratusan penduduk dari berbagai tempat dan kalangan.

Waduk Punden dikelilingi dengan tumbuhan yang besar-besar dan rindang yang membuat lokasi waduk ini kian asri bahkan beberapa pohonnya pun ada yang mencapai usia ratusan tahun.

waduk-punden-gemulung
Rindangnya lokasi dikawasan wisata waduk punden gemulung pecangaan jepara

Selain tempat ini teduh dan nyaman untuk bersantai, tempat ini juga digunakan untuk memancing dan berperahu mengitari indahnya suasana waduk.

Sebelum dibuat budi daya tambak ikan tawar di bawah bendungan dan diadakannya sebuah perahu bekas dari Jepara, tempat ini masih sepi.

Waduk Punden Gemulung yang semula berfungsi sebagai pengairan sawah di sepanjang aliran sungai desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan Jepara, bahkan kala musim hujan saat debit airnya penuh dapat mengairi sawah sampai Kecamatan Kalinyamatan.

waduk-punden-jepara
sangat asri suasana waduknya dan airnya begitu jernih
Bendungan irigasi ini dibangun sekitar tahun 1955 mulanya hanya sebatas muara kecil, hingga pada tahun 1971 dapat alokasi impres sebesar 2,5 juta baru dibuat permanen dengan pintu air.

Waduk permanen Gemulung ini masuk dalam harta bondo Desa yang pengelolaanya ditangani oleh Karang Taruna.
PENTING!!!
Redaksi hanya memuat berita kiriman dari pembaca, selengkapnya baca Disclaimer
Artikel diatas belum sempurna, Jika anda adalah pemilik tempat, bisnis, usaha ingin menambahkan atau koreksi silahkan kirim ke Kirim Tulisan

Read More

Berkunjung Wisata Gua Tratak (Tritip) Jepara

Bosan dengan suasana pantai sebagai pengisi liburan? di desa Blingoh kecamatan Donorojo kabupaten Jepara, Jawa Tengah ada sebuah gua yang terletak di tepi tebing gunung Pendowo Lima yang begitu indah untuk dikunjungi bernama Gua Tratak.

Karna letaknya di tebing gunung, panorama dan pemandangan indah menjadi ciri daya tarik dari gua tratak ini. Bagi warga sekitar yang beragama Hindu, aroma kehinduannya begitu kental.

Selain itu di sekitar daerah tersebut masih berbentuk hutan lindung yang memiliki keindahan alami serta begitu eksotis untuk di kagumi keindahan alam buatan Illahi.
gua-tratak-jepara
wisata Gua Tratak / Tritip jepara

Gua tratak  mempunyai  jurukunci bernama Pak Murnoto sekaligus yang menjaga dan merawat Gua tersebut.
Gua tratak juga di gunakan para warga desa yang beragama Hindu dalam upacara keagamaan Setiap hari jumat phon (tanggal jawa). Serat gua Tratak memiliki mitos, “Tidak boleh seorang wanita mendatangi gua tersebut” Kata Pak Mad selaku warga sekitar.

Namun selain semua hal tersebut, Gua Tratak adalah gua yang indah dengan suasana alam yang alami menyuguhkan keindahan untuk dapat anda lihat secara langsung dan cocok sebagai planning akhir pekan anda. Selamat. JeparaNews.com

PENTING!!!
Redaksi hanya memuat berita kiriman dari pembaca, selengkapnya baca Disclaimer
Artikel diatas belum sempurna, Jika anda adalah pemilik tempat, bisnis, usaha ingin menambahkan atau koreksi silahkan kirim ke Kirim Tulisan

Read More

Wisata Benteng Portugis Jepara

Jika anda bosan berkunjung kepantai biasa, cobalah datang ke Benteng Portugis. Walau tempat pariwisata yang satu ini cukup jauh dari pusat kota jepara.

Namun perjalanan akan terasa menyenangkan jika berangkat dari pusat kota jepara akan disuguhi pemandangan kebun karet sepanjang perjalanan anda.

Benteng Portugis adalah sebuah benteng peninggalan sejarah yang terdapat di desa Ujung Watu yang berdekatan dengan desa Banyumanis, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah.
benteng portugis jepara
gerbang depan benteng portugis jepara


Konon benteng tersebut diperkirakan dibangun Pemerintah Mataram pada tahun 1613-1645 dengan bala bantuan negara portugis, sebagai pusat pertahanan untuk menghalau musuh yang datang dari Laut Jawa.

Keindahan yang ditawarkan Wisata Benteng Portugis antara lain berupa pemandangan perairan laut. Anda dapat berjalan-jalan mengelilingi perbukitan benteng untuk melihat keindahan pemandangan pantai dengan ombak besar dan bebatuan karang yang berada di sekitar pantai.

Di perairan ini terdapat sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Mandalika, pulau yang memiliki sebuah bangunan mercusuar.

wisata benteng portugis
kawasan lokasi wisata benteng portugis jepara
Jarak antara Benteng Portugis dan Pulau Mandalika sebenarnya tidak begitu jauh, hanya sekitar 2-3 mil saja.

Namun, karna terpaan gelombang pasang yang cukup keras dan di seputar perairan Mondoliko, terdapat pusaran air laut yang cukup berbahaya, sehingga jarang sekali wisatawan yang meneruskan perjalanannya ke Pulau Mandalika.

Selain memang tidak semua orang bisa masuk tanpa izin lebih dahulu. Di pulau kecil ini cukup sepi, hanya dihuni oleh enam petugas mercusuar.

Menurut penuturan sejumlah penduduk Desa Ujung Watu, di dalam benteng pada awalnya terdapat bangunan induk. Namun, bangunan itu telah roboh dan rata dengan tanah akibat ”dimakan” akar pohon besar yang tumbuh di dekatnya.

Untuk mencapai tempat wisata sejarah ini, terutama bagi mereka yang berdomisili di luar Jepara, bisa ditempuh lewat dua arah. Dari arah Kudus dengan lebih dahulu menuju kota Jepara baru kemudian dilanjutkan ke arah Bangsri dan Keling. Untuk warga Pati, Rembang dapat lewat Tayu Pati karna lebih dekat.

Setibanya di seputar jembatan panjang, yang dikenal dengan sebutan Sambung Oyot, berbelok ke kiri. Kira-kira setelah menempuh perjalanan sekitar 10-15 kilometer kemudian tiba ditempat tujuan.
Sekarang Benteng Portugis menjadi salah satu tempat wisata unggulan di Kabupaten Jepara.

Disamping mendapat pemandangan pantai yang indah, juga sekaligus belajar sejarah.
Tempat wisata ini sangat cocok untuk orang-orang yang menyukai tempat-tempat bersejarah.

PENTING!!!
Redaksi hanya memuat berita kiriman dari pembaca, selengkapnya baca Disclaimer
Artikel diatas belum sempurna, Jika anda adalah pemilik tempat, bisnis, usaha ingin menambahkan atau koreksi silahkan kirim ke Kirim Tulisan

Read More

Senin, 19 Maret 2018

Belajar Ukir Furniture di Jepara

Kabupaten Jepara dikenal sebagai penghasil kerajinan mebel ukir bertaraf Internasional. Boleh saja daerah lain mempunyai produk-produk mebel dan furnitur dengan berbagai desain. Akan tetapi untuk masalah motif ukir-ukiran, Jepara masih tak tertandingi.

 Ukir-ukiran inilah yang menjadikan produk-produk furnitur Jepara mempunyai kekhasan tersendiri. Selain sebagai sebuah produk budaya hasil karya masyarakat lokal, ia juga merupakan karya seni yang bernilai estetik tinggi. Tak berlebihan jika Jepara mendapat gelar sebagai The World Carving Center.

Dari manakah tangan-tangan terampil pengukir Jepara itu dihasilkan? Setidaknya ada dua cara untuk mempelajari kerajinan ukir Jepara. Pertama adalah dengan cara "magang" pada perajin yang telah mapan.

Melalui cara ini seorang peminat ukir akan dibimbing langsung oleh perajin bersangkutan di brak (tempat kerja pertukangan) mereka. Tentu dalam proses dan suasana belajar yang jauh dari kesan formal.

Kebanyakan perajin ukir Jepara belajar dengan cara ini. Mereka belajar ukir secara tradisional dan konvensional, baik dari keluarga, kerabat, maupun tetangga mereka. Tak ada kurikulum, dan tak ada batasan waktu belajar. Jenis dan motif ukiran yang dipelajari disesuaikan dengan order atau pesanan yang diterima oleh si perajin. Jadi, dengan cara ini, si pembelajar akan mengetahui langsung trend pasar permebelan yang sedang berkembang dan diminati oleh buyer atau pembeli.

Yang ke-dua adalah dengan cara belajar di lembaga non-formal. Ada dua lembaga non-formal yang selama ini menyelenggarakan pendidikan ukir, yaitu Sekolah Ukir yang berlokasi di Pekeng, Tahunan, dan Pusat Pelatihan Keterampilan Ukir Kayu Fedep Jepara (PPKUFJ) yang terletak di Desa Sukodono, juga Kecamatan Tahunan.

Baik Sekolah Ukir di Pekeng, maupun PPKUFJ sama-sama menyelenggarakan pendidikan selama setahun. Sembilan bulan teori dan praktik di kelas, dan tiga bulan on the job training atau magang di perusahaan-perusahaan mebel. Pendidikan difokuskan pada keterampilan praktis mengukir, tentu setelah sebelumnya dibekali dengan teori dan pengetahuan mengenai motif dan jenis ukiran. Dengan demikian, porsi untuk praktik mempunyai bagian yang lebih besar.

Untuk menjadi siswa di Sekolah Ukir tidak disyaratkan harus tamat pendidikan formal tertentu, misalnya SLTP atau SLTA. Semuanya bisa mendaftar dan diterima, baik lulusan SD maupun SLTA. Bahkan ketika suatu hari penulis berkunjung ke PPKUFJ, penulis juga menemukan guru –yang telah mengajar di sebuah sekolah formal di Jepara-- yang ikut belajar ukir di sana. Tentu saja dia belajar secara "ekstensi", masuk hanya pada akhir pekan. Ada fasilitas lain yang disediakan pengelola, yaitu asrama bagi siswa yang berasal dari luar daerah.

Di tengah gempuran kuat arus globalisasi yang tengah melanda dunia, aset-aset bangsa yang berbasis pada kebudayaan lokal –tak terkecuali kerajinan dan kesenian ukir— menjadi elemen yang sangat penting untuk membangun citra, karakter, dan identitas bangsa di mata Internasional. Maka dari itu, mari kita lestarikan kekayaan bangsa kita. Jangan sampai negara lain mengklaim (lagi) kepemilikan atas aset-aset budaya yang telah susah payah diciptakan dan dikembangkan oleh bangsa kita, hanya karena kita lalai merawat dan melestarikannya.

Tertarik untuk turut berpartisipasi dalam upaya pelestarian itu dengan menjadi perajin dan seniman ukir? Atau ingin sekadar mengamati proses kreatif para perajin ukir Jepara? Tempat-tempat di atas merupakan pilihan yang sangat tepat. []

Penulis : Muhammad Rohani Kontributor LPM Idea Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo, Semarang aktif di forum kajian Dewandaru Jepara Society
PENTING!!!
Redaksi hanya memuat berita kiriman dari pembaca, selengkapnya baca Disclaimer
Artikel diatas belum sempurna, Jika anda adalah pemilik tempat, bisnis, usaha ingin menambahkan atau koreksi silahkan kirim ke Kirim Tulisan

Read More

Sejarah Baratan Jepara; Serpihan Budaya Jepara

Berbagai daerah di Jawa mempunyai tradisi unik menjelang Ramadhan yakni nyadran atau ruwahan, salah satunya Baratan. Tepatnya tanggal 15 Syakban, merujuk astronomi Jawa gubahan Sri Sultan Agung Prabu Anyakrakusuma, Raja Mataram Islam, di Kecamatan Kalinyamatan Jepara diadakan festival Baratan.

Belum ada sumber (buku atau penelitian) mengupas masalah Baratan. Setidaknya kita dapat menengok kebelakang melalui folklor, tradisi (cerita) lisan, yang berkelindan di masyarakat Jepara. Dari sana tergurat dua versi cerita.

Pertama, berawal dari kisah kedatangan Sultan Hadirin, dulunya bernama Raden Thoyyib. Oleh Karena kehadirannya di Bumi Kartini, dia berjuluk Sultan Hadlirin (Arab: hadlara: hadir, tiba). Dia meninggalkan Tiongkok dan pergi mengembara. Dalam pengembaraannya dia sampai di Jepara.


Begitu mempersunting Retno Kencono, dia langsung mendampingi Sang Ratu sebagai Adipati Jepara. Sudah menjadi kebiasaan zaman dulu, pengembara, apalagi suami seorang punggawa, Sultan Hadirin menunggang kuda dengan diiringi para pengawal dalam sebuah perjalanan peperangan.

Suatu ketika tibalah dia di Desa Purwogondo (sekarang berada di pusat Kecamatan Kalinyamatan). Tiba-tiba kuda yang ditumpanginya lari kencang menghilang, sehingga para pengawalnya pun kehilangan jejak tuannya. Kemudian dia dicari warga desa menggunakan lampu Impes (lampion), sejenis lampu tradisional seperti lampu teplok dengan bahan bakar minyak. Meskipun malam hari, waktu itu angin malam sangat bersahabat, bahkan nyaris tak ada angin yang biasanya berhembus kencang dari barat. Sultan Hadlirin akhirnya dapat ditemukan hanya dengan menggunakan lampu tradisional tersebut.

Kejadian itu lantas dilestarikan menjadi acara adat bernama Baratan, dari kata barat (maksudnya tak ada angin dari barat saat mencari Sultan Hadirin).

Versi Kedua, menurut para ulama acara adat Baratan tersebut merupakan bagian dari cara para ulama dahulu dalam mengisi keutamaan bulan Syakban.

Baratan berasal dari kata bahasa Arab baraatan (terbebas) dari dosa. Mereka memperingatinya dengan cara berkumpul bersama, mengadakan selamatan dengan menyajikan puli, makanan dari ketan. Kata puli konon berasal dari bahasa Arab 'afwu lii (maafkan aku). Karena acara tersebut dimaksudkan untuk memohon ampunan dari Allah SWT agar terbebas dari dosa.

Festival Baratan dimeriahkan pawai oleh anak-anak, maupun orang dewasa dengan membawa mobil-mobilan, terbuat dari bambu dan papan, disampuli dengan kertas warna-warni. Selain itu, Impes tidak ketinggalan menghiasi jalan-jalan pedesaaan.

Pada atap mobil-mobilan, dibuatkan lubang, fungsinya untuk memberikan jalan asap dari lilin yang dipasang di dalamnya agar tidak membakar kertas yang menghiasinya. Tradisi ini dilaksanakan di malan 15 Syakban dengan rute mengelilingi desa.

Biasanya penjual mobil-mobilan sudah ada kira-kira seminggu sebelum acara. Harga yang dipatok penjual relatif terjangkau mulai dari 5000-15.000 untuk ukuran kecil dan sedang. Bentuknya pun bervariasi, menyerupai bus, mobil sedan, dan kapal, dan lain-lainnya.

Bagi yang berkocek tebal, pembuat menerima pesanan, harganya mengikuti model yang dipesan. Ini mempunyai kelebihan, bentuknya lebih bagus dan mendetail. Harganya bisa mencapai ratusan ribu, tergantung tingkat kesulitannya. Penjaja ube rampe baratan ini dapat dijumpai di pasar, seperti pasar Mayong, Kalinyamatan, dan Pecangaan.

Solikul Huda warga Desa Branang Kecamatan Mayong Jepara menuturkan, kekhawatirannya akan antusiasme masyarakat yang menurun. Menurutnya dari tahun ke tahun ghirah (semangat) warga berpartisipasi menurun. Ini dilihat dari sisa mobil-mobilan yang dijualnya beberapa tahun lalu. Jika demikian, ia rela memberikan barang dagangannya kepada orang lain. "Kalau pada sore harinya masih sisa mending dikasihkan, dari pada nganggur di rumah ".

Terancam Punah
Baratan adalah sebuah tradisi yang tidak dipunyai oleh daerah lain. Tradisi yang mempunyai dimensi relegius sekaligus ekonomi. Sangat disayangkan jika perkembangan Baratan mengalami kemandekan. Festival baratan lalu (16/08/08) di Kalinyamatan terkesan "kering". Agenda pelestariannya biasa-biasa saja. Hanya terlihat arak-arakan ala kadarnya dengan peserta yang sedikit.

Seiring perputaran zaman, festival Baratan akan kehilangan "obor", jika tidak digarap serius. Perlu diadakan agenda khusus sehingga baratan bukan hanya sebuah tontonan namun juga menjadi sebuah tuntunan.

Baratan termasuk gugusan khazanah budaya Jepara yang tinggal meregang nyawa, menyusul budaya jawa lainnya yang telah termakan zaman. Sayangnya, hidup atau mati budaya itu kita yang menentukan dan mengusahakannya, mustahil budaya itu hidup sendiri mencari bapak asuh. Kecuali ada "dermawan" yang mengadopsinya. []

Oleh ZAKKI AMALI, peneliti di Lembaga Studi Sosial Budaya Sumur Tolak Kudus

PENTING!!!
Redaksi hanya memuat berita kiriman dari pembaca, selengkapnya baca Disclaimer
Artikel diatas belum sempurna, Jika anda adalah pemilik tempat, bisnis, usaha ingin menambahkan atau koreksi silahkan kirim ke Kirim Tulisan

Read More

Cara Membuat Pindang Bandeng Masakan Khas Jepara

Jepara selain terkenal wisatanya juga terkenal berbagai macam kulinernya, jepara sebagai kota yang berlokasi dipaling utara jawa tengah mempunyai banyak budaya yang berbeda dengan daerah pantura lainnya.

Bukan hnya budaya melainkan kulinernya pun terbilang unik dan berbeda dari daerah lain, hal; itu disinyalir karena dulunya jepara merupakan pulau tersendiri yang lepas dari pulau jawa.

Berikut saya akan bagikan salah satu resep dari jepara yang gag kalah mantap yakni pindang bandeng.

Bahan Pindang bandeng:


  • 1 Ikan bandeng ukuran sedang
  • Bawang merah, cabai merah, asam, kunyit dibakar
  • Salam
  • Langkuas
  • Sereh, potong beberapa bagian
  • Kecap manis
  • Garam dan gula seperlunya 


Cara membuat pindang bandeng Masakan Khas Jepara:


1. Ikan bandeng dibersihkan & dipotong beberapa bagian, lumuri perasan air jeruk supaya bau amisnya hilang.
2. Masak air, masukkan bawang merah, cabai merah, asam, kunyit, salam, sereh, dan langkuas. Didihkan.
3. Tambahkan kecap manis secukupnya (supaya kuah bewarna coklat), lalu masukkan ikan. Kecilkan api dan masak sampai ikan lunak dan bumbu meresap. Jangan lupa dicicipi asin dan manisnya, kalau perlu tambahkan garam dan gula pasir.
4. Bisa juga dimasak dengan panci presto. Masukkan semua bumbu, garam dan ikan lalu di masak kira-kira 30 menit.

Catatan: sekali ini bahan tidak ada ukurannya. Semua tergantung selera. Biasanya untuk 1 ekor ikan bandeng, saya pakai 3-4 bawang merah, 1 sdt kunyit halus, 1 batang sereh, 2 lembar daun salam, 2 cm langkuas.

Itulah tata cara memasak masakan khas jepara Pindang Bandeng, untuk berikutnya saya akan menshare masakan lainnya.. tunggu yah

PENTING!!!
Redaksi hanya memuat berita kiriman dari pembaca, selengkapnya baca Disclaimer
Artikel diatas belum sempurna, Jika anda adalah pemilik tempat, bisnis, usaha ingin menambahkan atau koreksi silahkan kirim ke Kirim Tulisan

Read More

Jalan-Jalan ke Alun-Alun Jepara

Alun-alun jepara menjadi tempat yang paling strategis karna disekitar alun-alun jepara ini juga terdapat Pusat Pemerintahan kota jepara yakni pendopo jepara, museum kartini jepara, taman baca jepara dan masjid agung jepara yang unik dengan relief ukiran khas jepara.

Bukan hanya alun-alun yang sekaligus menjadi pusat kota jepara ini tiap malam ramai pengunjung terutama malam minggu dan hari libur lainnya. Bahkan diakhir pekan seringkali diadakan hiburan musik atau pagelaran wayang tepat di pusat tengah alun-alun jepara pada momen-momen tertentu.

Jika anda berwisata ke Jepara, jangan sampai anda lewatkan untuk beristirahat sejenak di pusat kota jepara, tepatnya di alun-alun kota Jepara. Alun-alun kota jepara menjadi tempat tongkrongan favorit warga jepara, terbukti tiap pagi dan sore sering digunakan warga untuk sekedar lari pagi, atau nongkrong bersama teman.


Selain itu agar tidak ketinggalan informasi, di tempat ini juga terdapat beberapa titik free hotspot area, taman bermain. Jika anda lapar tidak jauh dari alun-alun kota jepara terdapat pusat aneka makanan dan minuman khas jepara yakni Shoping Center Jepara (SCJ) Jepara.

Jadi, jika anda bingung mengisi liburan bersama keluarga, anda dapat mencoba berkunjung ke tempat ini bersama putra-putri anda. Selain irit juga mendidik.

Pada awal tahun baru masehi banyak pemuda-pemudi bahkan keuarga untuk menghabiskan malam, sembari menunggu pergantian tahun dengan menikmati indahnya kembang api yang bertebaran di langit.

PENTING!!!
Redaksi hanya memuat berita kiriman dari pembaca, selengkapnya baca Disclaimer
Artikel diatas belum sempurna, Jika anda adalah pemilik tempat, bisnis, usaha ingin menambahkan atau koreksi silahkan kirim ke Kirim Tulisan

Read More

Rabu, 07 Maret 2018

Potensi Wisata Karimunjawa yang Dapat Dikembangkan

Taman Nasional Laut Karimunjawa termasuk wilayah Kabupaten Jepara, yang terdiri dari 1 kecamatan, 3 desa dan 27 pulau terdiri dari beberapa suku, adapun jarak Jepara Karimunjawa adalah 48 mil laut.

Dengan pemandangan yang indah dan masih asri karimunjawa menjadi salah satu objek wisata unggulan di jepara dan jawa tengah pastinya.

Berikut Potensi Wisata Karimunjawa yang Dapat Dikembangkan


Taman Nasional Laut Karimunjawa mwmang memiliki daya tarik tersendiri dan sangat cocok untuk “Wisata Bahari”. Berbagai daya tarik yang unik bisa kita temukan antara lain :

- Gunung dengan penghijauannya hutan tertutup yang masih perawan.

- Bila perjalanan memakai kapal laut, dapat menyaksikan iringan ikan lumba-lumba di sebelah menyebelah kapal

- Panorama laut yang indah bagai telaga warna dengan gugusan kepulauan yang tersebar sejauh mata memandang. Disertai jernihnya air laut yang belum tercemar (terkena polusi).

- Menikmati keindahan biota laut dengan aneka ragam ikan hias dan bermacam karang laut yang menarik.

- Hamparan pasir putih yang membentang di kawasan pantai maupun di seluruh pulau-pulau.

- Masih terdapat jenis satwa langka seperti menjangan, trenggiling, landak, ular edor, bhurung garuda, dan ikan lele tanpa patil,dsb.

- Dapat melakukan kegiatan hiking, snorkeling, diving, fishing/ memancing, dayung dan sebagainya.

- Dapat menyaksikan ikan hiu, kerapu, lemuna, teripang di karamba, silakan bawa makanan (ikan kecil) untuk dihadiahkan kepada ikan-ikan tersebut.


PENTING!!!
Redaksi hanya memuat berita kiriman dari pembaca, selengkapnya baca Disclaimer
Artikel diatas belum sempurna, Jika anda adalah pemilik tempat, bisnis, usaha ingin menambahkan atau koreksi silahkan kirim ke Kirim Tulisan

Read More